Setiap agama baru yang datang dari Allah di zamannya berkedudukan lebih baik daripada agama yang mendahuluinya. Suatu benda terbaru pasti lebih baik daripada yang lama dan akan dianggap lebih baik pula. Anda tentu tidak pernah melihat kemunculan suatu model terbaru yang didalamnya masih terdapat kerusakan-kerusakan, kekerangan-kekurangan dan kekhilafan-kekhilafan yang terdapat dalam agama-agama sebelumnya-akibat dari ulah manusia.
Dalam agama yang baru sebagian ajarannya terdapat penambahan kelebihan dan keistimewaaan sehingga menambah keindahan-keindahan (ajaran) baru bila dibandingkan dengan agama sebelumya selalu menduduki posisi yang terindah dan tersempurna. Akan tetapi jika datang lagi satu agama baru maka kedudukan agama tersebut di masa akan datang akan lebih rendah dan hal seperti itu akan terus berlanjut.
Masalah pokok yang perlu diketahui ialah apakah perkara seperti itu akan terus berlanjut hingga hari kiamat? Apakah hal itu merupakan suatu kelaziman atau silsilah agama itu habis sampai disana?
Jawabannya ialah Alquran Kariim telah memberikan penjelasan sebagian masalah ke arah itu secara garis besarnya. Berulang-ulang Alquran memberikan perhatian kepada kita dalam segi kasih sayang kemanusiaan melalui perkembangan bentuk pada pertumbuhan anak-anak. Hal itu menjelaskan kepada kita bahwa perkembangan itu memang ada, akan tetapi perkembangan tersebut ada batasnya. Ada satu tingakatan tempat yang kearahnya suatu benda bergerak maju dan ketika sampai di tempat itu pergerakan itu terhenti. Setiap benda mempunyai model dan blue Print nya. Allah taala telah menerangkan secara global di berbagai bagian dalam ayat-ayat Alquran.
Dari sisi ini dapatlah ditarik kesimpulan bahwa sebagaimana halnya kejadian dunia ini Allah taala telah membuat undang-undang, yakni setiap benda berkembang menuju kesempurnaannya, akan tetapi kesempurnaan itu sendiri sebetulnya telah ada sejak semula dan baru terwujud setelah kelahiran manusia menjelma. Karena itulah Alquran berulang-ulang menggunakan kata-kata “sawwaituhu”-kami telah menyempurnakan ciptaan pada manusia. Dan disaat manusia telah terjelma maka sempurnalah maksud dan tujuan terakhirnya. Setelah itu perkembangan selanjutnya tidak diperlukan lagi.
Dari Alquran dapat pula diketahui bahwa di dalam urusan mazhabi dunia juga lahir mazhab-mazhab di tiap permukaan bumi dan secara perlahan-lahan terus berkembang dan datang silih berganti hingga sampai kepada apa yang dinyatakan Alquran yaitu (kedatangan) agama yang sempurna.
“Alyauma akmaltu lakum diinakum”
(pada hari ini telah kusempurnakan agama mu bagimu)
Di dalam dunia agamapun hingga beberapa lama hal ini berulang-ulang, sebagaimana untuk perkembangan kemajuan kehidupan. Allah taala telah menyiapkan perkembangan dunia beserta isinya dalam kurun waktu yang lama sekali. Itulah Sang pencipta dan demikian pulalah Sang Perancang, kedua hal tersebut nampak didalamnya.
Dialah satu-satu nya sang Maha Pencipta yang telah melahirkan dunia beserta isinya dan Dia pulalah yang menciptakan semua benda-benda di dunia ini kemudian membawanya kepada kesaempurnaan-setelah melewati kurun waktu yang sangat lama dan tempo yang berbeda-beda.
Demikian pula halnya di dalam dunia agama, beranjak dari tahap permulaan hingga kepada tarap kesempurnaan tertinggi. Dalam ha ini pun itu pulalah modelnya dan itu pulalah hasilnya.
Di dalam kenyataan itu akan timbul suatu pernyataan: Apakah agama terakhir telah datang? Atau apakah rangkaian silsilah itu akan tetap berlaku? Soal kedua akan timbul:’ Bagaimana cara untuk mengetahui bahwa agama terakhir telah datang?
Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut kita terpaksa harus membuka kitab-kitab Agama. Sebab syariat terakhir dari suatu agama adalah suatu masalah yang sangat besar perkaranya, yakni hendaknya dijelaskan kepada agama itu bahwa ia adalah agama terakhir-jangan diam-diam dan kemudian menganggap bahwa agama itu adalah agama terakhir sehingga orang di waktu itu pun tidak mengetahui bahwa itu agama terakhir.
Hal yang seperti itu adalah suatu kebodohan yang sangat besar dan hal semacam itu tidak dapat dinisbahkan kepada Allah taala.
Caranya adalah kumpulkan semua kitab-kitab agama di seluruh dunia dan ambillah darinya dalil-dalil dan keterangan-keterangan. Tak satupun kitab ada yang mendakwakan diri bahwa ia yang tersempurna dan terakhir. Jika pun ada yang mendakwakan diri bahwa ia yang tersempurna dan terakhir , jika bukti tentang pendakwaannya itu tidak terdapat, maka bagaimana mungkin bahwa ia adalah agama terakhir. Pendek kata pendakwaan sebagai agama terakhir selain dalam Islam tidak terdapat dimanapun juga.
Jika kita memperhaitkan Alquran karim dengan seksama, yang didapati bukan hanya pendakwaan sebagai agama terakhir belaka, bahkan juga bukti-bukti berupa dalil mengenai pernyataan itu pun terdapat di dalamnya-yang tentangnya dunia tidak dapat mengingkarinya. Misalnya Alquran karim mengajukan suatu dalil, yakni seandainya satu agama mengaku sebagai agama terakhir maka hendaknya kitab suci agama tersebut harus terpelihara dari segala campur tangan manusia. Jika tidak maka pendakwaan hanya berupa pendakwaan belaka, sedangkan kerusakan dan perubahan-perubahan didalamnya telah terjadi. Oleh karena itu “terakhir” macam apakah yang seperti itu? Tak lain dan tak bukan adalah kerusakan.
Alquran karim menyatakan: Perhatikanlah semua kitab -kitab agama terdahulu semuanya itu sudah mengandung perubahan-perubahan dan kerusakan-kerusakan dalam isinya dan lambat laun ditinggalkan bagaikan sebuah jalan yang sebentar-sebentar diperbaiki, kemudian terhenti dan tak ada usaha perbaikan lagi dan akhirnya kegunaannya pun tak ada lagi.
Dalam keadaaan seperti itulah Alquran mendakwakan diri bahwa ia adalah kitab terakhir dan disaat itupun ia memberitahukan bahwa bukti dari pendakwaannya itu adalah bahwa kitab itu akan tetap bersih dari campur tangan manusia dan hal itu akan terus berlangsung hingga hari kiamat, sekali-kali tidak akan berubah. Janji tersebut telah dikemukakan oleh Allah taala sejak permulaan dan dengan kalimat yang jelas sekali.
Demikianlah kedudukan istimewa dari janji tersebut dan itulah bukti dari pendakwawan Islam sebagai agama terakhir.
Islam Sebagai Agama Terakhir
Reviewed by siuwild
on
09.53
Rating:
Tidak ada komentar: