Dewasa ini, umumnya dunia Barat bersatu menuduh dunia Islam bahwa Islam adalah agama kekerasan. Dan dari landasan tersebut muncullah kelompok-kelompok jihad di kalangan ummat Islam. Ini benar-benar merupakan tuduhan palsu dan merupakan fitnah yang menjijikkan yang dilancarkan pada ajaran Islam. Setiap kaum muslimin mengetahui dengan baik akan hal itu. Islam adalah merupakan agama yang mengajarkan ajaran damai, cinta, kasih sayang dan solidaritas. Akan tetapi, ini pun dengan sangat menyesal kita katakan bahwa sejumlah kelompok-kelompok garis keras yang jangankan hubungan dekat, hubungan jauh dengan ajaran Islam pun tidak ada, namun untuk kepuasan ego mereka, untuk menampilkan pada dunia kelebihan pribadi mereka, mereka menyajikan ajaran Islam pada dunia dengan mengikutsertakan ideologi Jihad seperti itu yang sebagai dampaknya ajaran Islam yang begitu indah berubah coraknya dalam bentuk ideologi yang sangat mengerikan. Dan ini bukanlah pengkhidmatan terhadap Islam, bahkan merupakan langkah yang merusak citra Islam.
Di dalam Surah Albaqoroh: 256 Allah taala berfirman:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Tidak ada paksaan dalam agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Merupakan suatu hal yang aneh bahwa terhadap Islam dilakukan kritikan bahwa Islam mengajarkan penyebaran agama dengan paksa, padahal jika Islam di suatu sisi menyiapkan ummat Islam untuk jihad sebagaimana Dia berfirman dalam surah ini
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu.”
Maka di sisi lain juga Dia berfirman:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ
Yakni, izin berperang yang diberikan padamu tetapi jangan beranggapan bahwa untuk memasukkan orang-orang dalam Islam pemaksaan menjadi diperbolehkan, tetapi perintah perang itu diberikan hanya untuk terhidar dari kejahatan musuh dan untuk mencegah tindakan kerusuhan-kerusuhan yang mereka lakukan. Jika paksaan itu boleh dalam Islam maka bagaimana bisa Islam di satu sisi memerintahkan berperang pada orang-orang Islam dan di pihak lain, di dalam surah itu juga Dia berfirman bahwa janganlah melakukan paksaan dalam urusan agama. Apakah dalam kata-kata itu jelas sekali maksudnya bahwa dalam urusan agama melakukan paksaan pada orang lain Islam tidak menganggap benar dalam corak apapun. Jadi, ayat ini dalam perkara agama, paksaan dalam macam apapun tidak hanya sekedar menyatakan itu tidak boleh bahkan di tempat mana ayat ini tertera dari itu juga menjadi jelas bahwa Islam sama sekali menentang pemaksaan.
Jadi kritikan para orientalis Kristen sepenuhnya tidak benar bahwa Islam memerintahkan memasukkan orang–orang dari agama lain dalam Islam dengan kekuatan pedang. Pada kenyataannya Islamlah merupakan agama paling pertama yang telah menyajikan ajaran pada dunia bahwa setiap orang mendapat kebebasan dalam urusan agama dan berkenaan dengan agama pada siapapun tidak ada paksaan.
Di dalam riwayat-riwayat – baik oleh perawi yang tidak dipercaya sekalipun, satu pun tidak ada nampak contoh pada kita bahwa Rasulullah saw pernah mengislamkan siapapun dengan paksaan dan kekuatan pedang, baik terhadap seseorang, sebuah keluarga, maupun sebuah kabilah. Betapa jujurnya ungkapan Sir Wiliam Muir bahwa dari ribuan orang-orang Islam kota Madinah seorang pun tidak ada yang dimasukkan dalam Islam dengan paksaan dan di Mekah pun inilah sikap dan perlakuan Rasulullah yang nampak pada kita. Bahkan, dari segi penelitian dan sejarah-sejarah raja-raja besar (Mahmud Gaznawi, Sultan Silahuddin, dan Urangzib) tidak terdapat satupun contoh bahwa mereka itu telah memasukkan seseorang dalam Islam dengan paksa. Ya pada masa mereka-kita mendapatkan bangsa –bangsa /pengikut agama-agama lain mendapat kedudukan-kedudukan penting dalam pos-pos pemerintahan. Jadi betapa besarnya bukti bahwa orang-orang Islam melakukan ekspansi pemerintahan, mereka tidak pernah mengangkat pedang untuk pengembangan Islam.”
Sesuai dengan peraturan Islam kepada segenap pemeluk berbagai agama lainpun diberikan segenap corak kebebasan beragama kepada orang yang mau taat yang berada dibawah pemerintahan Islam. إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ لاَ tidak ada paksaan dalam agama. Ayat ini merupakan argumentasi yang jelas bahwa di dalam Islam kepada pengikut-pengikut agama-agama telah diberikan kebebasan dan terdapat perintah yang jelas untuk berbuat baik pada mereka.
Contoh Riwayat Toleransi Islam
Jadi, ini merupakan tugas kita semua, menyajikan di hadapan dunia dalam bentuk sebuah missi ajaran Islam yang aman, rukun dan indah ini. Dan bukalah di hadapan dunia bahwa Islam merupakan agama pembawa panji-panji keadilan, kedamaian dan kerukunan yang contohnya terdapat dalam peristiwa-peristiwa empat belas abad yang lalu. Peristiwa itu tatkala Banu Nadhir dikeluarkan dari Madinah maka diantara mereka terdapat pula anak-anak dari kaum Ansor. Orang-orang Ansor ingin menahan mereka tetapi Rasulullah saw sesuai dengan ajaran bahwa di dalam agama tidak ada paksaan Rasulullah saw melarang mereka dari itu. Dan anak-anak Ansor ini berada pada orang-orang Yahudi seperti itu karena pada zaman Jahiliah jika seseorang tidak mempunyai anak laki-laki maka mereka melakukan nazar bahwa jika saya mempunyai anak laki-laki maka saya akan menjadikannya Yahudi. Maka dengan demikian pada saat kelahiran anak mereka menyerahkan anak-anak mereka pada orang-orang Yahudi. Nah, inilah merupakan ajaran indah Islam bahwa anak kesayangan apabila sekali kamu telah berikan pada seseorang dan apabila dia memasukkannya dalam agamanya maka kemudian tidak bisa dikembalikan dengan paksa.
Kemudian terdapat juga contoh seperti ini yang tidak akan pernah terlihat misalnya di dunia bahwa apa yang telah terjadi pada perdamaian Hudaibiyah. Tatkala atas dasar persyaratan yang sangat ketat dan keras orang-orang Islam mulai merasakan mereka dihinakan dan sejumlah sahabat menzahirkan juga bahwa mereka tidak menerima syarat-syarat itu. Tetapi Rasulullah yang merupakan sosok yang sepenuhnya berpegang pada keyakinan – bahwa kemenangan –insyaallah- akan akan menjadi milik ummat Islam. Dan ini merupakan janji Tuhan yang Maha mendengar dan Mahamelihat bahwa wahai Muhammd saw, kemenangan sesungguhnya adalah milikmu. Allah telah mendengar doa-doamu dan tengah datang masa pengabulan doa-doa itu, telah menerima semua syarat-syarat itu dan kepada para sahabah juga beliau memberikan pelajaran bahwa kemenangan Islam bukanlah dengan peperangan bahkan dengan perdamaian dan dengan mengamalkan segenap ajaran Islam.
Ajaran Islam: Tidak Ada paksaan dalam Agama
Reviewed by siuwild
on
09.41
Rating:
Tidak ada komentar: